Kondisi TPU Bukit Mandiri Juata Laut Memprihatinkan, PM 08 Tarakan Minta DPRD dan Pemkot Beri Perhatian
TARAKAN, tanjungselor.co – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Prabowo Mania (PM) 08 Jony Rupang menyoroti kondisi salah satu tempat pemakaman umum (TPU) di daerah Juata, Tarakan Utara.
Menurut Jony, sejak sekian puluh tahun TPU di daerah Bukit Mandiri seluas puluhan hektare selama ini kurang diperhatikan Pemerintah Daerah.
Kondisi lahan pemakaman yang merupakan aset Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan itu sangat memprihatinkan. Disebutkan, lebih dari 30 makam telah tertimbun pasir dan tidak berjejak lagi, akibat erosi akibat dari kegiatan pematang lahan untuk lokasi pemakaman korban covid-19 pada tiga tahun lalu.
Dia mengatakan, setiap hujan ketinggian pasir dan tanah semakin naik. Bahkan debit air yang semakin tidak terkontrol, karena drainase yang tidak ada, akibat telah tertimbun pasir.
Pemakaman ini, kata Jony, juga tidak tertata. Akses jalan yang tidak ditata, bahkan sempat diportal oknum yang tidak bertanggung jawab, karena mengklaim tanah di akses jalan utama menuju TPU.
Jony mengatakan, dibanding TPU lainnya di Kota Tarakan, TPU ini merupakan lokasi terluas dari seluruh TPU yang ada. Meliputi TPU Nasrani, Muslim dan dan jenazah korban Covid-19.
“Menurut warga sekitar, terkadang jika banjir meluap peti jenazah mengapung di dalam PATANE (rumah jenasah yang dibuat kalangan Toraja). Di dalam TPU ini terdapat puluhan petih per PATANE. Pemerintah harus perhatikan ini karna sangat memprihatinkan,” katanya.
Hal ini, lanjut dia, perlu mendapatkan perhatian serius DPRD dan Pemerintah Kota Tarakan.
“Parahnya lagi air yang tidak terkontrol nyebar ke sungai yang mengarah ke PDAM Juata. Jadi tidak terhindarkan air bercampur dengan air rendaman mayat yang kadang diformalin ke sungai itu,” ungkap Jony.
Hal lain yang perlu mendapatkan perhatian adalah drainase dan pematangan lahan agar tertata, tidak semrawut.
“Makamnya dekat sungai. Beberapa titik longsor. Penanganan yang urgent adalah memasang siring. Agar tidak terjadi erosi yang semakin parah,” tandasnya.
Masyarakat sekitar, kata Jony, berharap ada penggalian jejak makam yang telah tertimbun, supaya keluarga yang bersangkutan bisa memindakan makam tersebut.
Sesuai laporan warga, diperkirakan ada 30 lebih makam yang tertimbun pasir dan tanah dengan ketinggian 2 meter. (*)