Pembangunan Sarana Antar Moda di Bandara Juwata Ditarget Bisa Dilanjutkan, dengan Dukungan APBN
TANJUNG SELOR, tanjungselor.co – Pembangunan pelabuhan terintegrasi atau kanal antar moda di areal Bandara Internasional Juwata Tarakan, ditargetkan bisa dilanjutkan lagi. Dengan harapan nantinya ada dukungan pendanaan dari pusat, melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Salah satu penggagas program pembangunan fasilitas antar moda tersebut, Dr Ir H Suheriyatna MSi menyebut, pembangunan kanal yang akan terintegrasi ke bandara ini, dimaksudkan untuk mempermudah akses masyarakat dari luar bandara yang akan menggunakan moda transportasi pesawat di Bandara Juwata Tarakan.
Seperti yang direncanaman sejak lama, melalui kanal ini, ada moda transportasi speedboat yang langsung ke bandara. Sehingga penumpang dari luar pulau Tarakan yang akan naik pesawat, akan dipermudah. Begitu pula sebaliknya, penumpang pesawat yang akan ke Bulungan, Nunukan dan lainnya bisa langsung ke speedboat.
“Nantinya penumpang turun pesawat, bisa langsung bawa koper ke speedboat, selanjutnya ke tujuannya masing-masing. Kalau ke Tanjung Selor, langsung ke Tanjung Selor. Apalagi bagi para wisatawan, atau pun tamu-tamu dari luar Kaltara,” ungkap Suheriyatna yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Dinas PUPR-Perkim, sekaligus Plt Kepala Bappeda-Litbang Kaltara itu.
Disayangkan, pembangunan sarana antar moda ini tidak bisa dilanjutkan. Bahkan terkesan mangkrak. Penyebab utama adalah karena keterbatasan anggaran.
Seharusnya kata dia, program ini bisa dilanjutkan, dengan adanya dukungan anggaran dari Pusat.
“Dari pusat sudah pernah meninjau. Salah satunya dari Kementerian PUPR RI. Jadi tinggal bagaimana kita follow-up nya ke pusat,” ungkap pria yang kini sebagai salah satu calon anggota DPR RI dari Partai Demokrat itu.
Salah satu calon wakil dari Kaltara ini pun, telah menyiapkan beberapa strategi agar pembangunan sarana antar moda ini mendapat dukungan pusat melalui APBN.
Lebih jauh dijelaskan, sarana antar moda ini tidak akan mengganggu pelabuhan yang sudah ada. Karena sasarannya jelas beda.
Disampaikan, moda transportasi yang nantinya digunakan adalah yang masuk sesuai standar. Ini karena tujuan utamanya melayani turis domestik, maupun asing.
Dia mengatakan, speedboat yang ada berbeda dari yang lainnya dan hanya eksekutif saja. Kanal yang dibangun akan diisi semacam restoran. Sehingga nantinya menjadi satu-satunya terminal yang terintegrasi bandara dengan pelabuhan.
“Harapan kami, satu-satunya di Indonesia yang ada seperti ini, langsung terintegrasi,” ujarnya.
Di sisi lain, pembangunan kanal ini juga sebagai salah satu solusi mencegah banjir di Tarakan. Di mana, dengan adanya kanal ini, saluran pembuangan air menjadi lebih besar. (*/ng)