Pohon Sahabi, Tempat Berteduh Rasulullah yang Masih Ada Hingga Kini
Catatan Perjalanan Wisata Religi ke Tiga Negara (bagian 8)
Oleh: DR Ir H SUHERIYATNA MSi.
Negara ketiga yang penulis kunjungi dalam mengikuti perjalanan wisata religi untuk menelurusi jejak para nabi adalah di Jordania. Banyak situ bersejarah di negeri Syam ini. Apa saja yang bisa dikunjungi? Berikut lanjutan cacatan perjalanan kami.
Ibukota Jordania ada di Aman. Di kota ini berdiri megah situs arkeologi yang sudah berusia ribuan tahun. Petra namanya.
Situs satu ini dibangun dengan cara membuat pahatan-pahatan yang banyak di dinding-dinding berbatuan di daerah pegunungan bebatuan Yordania.
Petra sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya batu. Seni pahatan di setiap dinding bebatuan Petra ini berasal dari perpaduan gaya Asia dengan Yunani Kuno.
Bangunan yang paling dikenal adalah Al Khazneh. Bangunan ini merupakan sebuah gudang harta karun atau bunker.
Masih di Negeri Syam, kami dan rombongan juga berkesempatan mengunjungi Pohon Sahabi. Pohon besar yang tumbuh kokoh di tengah padang pasir. Pohon yang berjarak 150 km dari Ibu Kota Amman itu selalu menjadi perhatian wisatawan dari seluruh dunia, terkhusus umat Islam.
Pohon besar ini diyakini pernah menjadi tempat berteduh Nabi Muhammad SAW. Di bawah pohon itu pula Muhammad kecil pernah bertemu dengan seorang pendeta Nasrani bernama Bahira. Saat itu, Muhammad kecil tengah dalam perjalanan dagang bersama sang paman, Abu Thalib, ke Syam.
Orang Arab menamai pohon itu dengan Al Buqayawiyya yang berarti pohon yang diberkahi. Banyak orang menyebutnya satu-satunya Pohon Sahabi yang masih hidup. Jenis Pohon Sahabi adalah pohon Pistachio Atlantik yang terletak di Gurun Utara Yordania, di jalur perdagangan lama antara Mekkah dan Damaskus. Dahulu kafilah dagang biasa bepergian melalui rute ini.
Dalam kisahnya, ketika itu pohpn tersebut digunakan Nabi Muhammad SAW untuk berteduh. Kala itu, Rasulullah baru berusia 9 atau 11 tahun, ketika dia bepergian dengan kafilah, bersama Pamannya Abu Thalib, menuju Suriah untuk berdagang.
mengunjungi situs pohon sahabi (artinya sahabat), yg tempat nabi Muhammad berteduh diwaktu berdagang ke negri syam bersama kakeknya Abu Tholib, ada tanda2 ke nabian yg disampaikan oleh Buchairah (pendeta Nasrani umat nabi Isa), dimana nani berjalan di ikuti awan menaungi terik matahari, di pohon sahabi yg daun2 tunduk melindunginya.
Tanda-tanda ke-Nabian, Muhammad SAW nampak ketika itu. Dikisahkan, di bawah pohon Sahabi, Nabi Muhammad kecil, didatangi oleh seorang pendeta. Oleh pendeta itu, diminta nabi dan rombongan kembali ke Mekkah supaya tidak dibunuh oleh kaum Yahudi.
Pohon Sahabi pertama kali ditemukan oleh Pangeran Yordania, Gazi bin Muhammad. Dia meyakini ciri-ciri pohon yang dia temukan adalah ciri pohon yang diceritakan dalam arsip dan sejumlah literatur yang terdapat pada Perpustakaan Royal Archives.
Pohon Sahabi kini masih tumbuh kokoh di tengah gurun pasir Yordan yang ganas. Uniknya, di sekitar Pohon Sahabi tidak terdapat pohon lain yang tumbuh. Itu membuat orang menyebut pohon itu sebagai ‘pohon yang kesepian’.
Pohon Sahabi saat ini sudah berada dibawah pengawasan dan perawatan pemerintah Yordania. Pohon tersebut dilindungi pagar, tapi terbuka untuk umum. Wisatawan dari seluruh dunia bisa berkunjung ke tempat tersebut. Wallahualam Bissawab.
Selain pohon Sahabi, di Yordania juga ada situs yang diabadikan dalam Alquran. Yaitu Gua Kahfi. Bagaimana kisahnya? Baca dalam catatan berikutnya. (bersambung)
I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.