Akan Groundbreaking oleh Jokowi Besok, PLTA Mentarang Bakal jadi Sumber Energi untuk Kawasan Industri dan IKN
MALINAU, tanjungselor.co – Presiden Joko Widodo alias Jokowi akan melakukan peletakkan batu pertama atau groundbreaking pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Mentarang Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, pada Rabu 1 Maret 2023, besok.
Diseriusinya pembangunan PLTA ini, menyusul setelah masuknya rencana pembangunan PLTA Mentarang dalam Proyek Strategia Nasional (PSN).
Seperti apa proyeksi PLTA yang berada di Sungai Mentarang itu?
Investor yang memrakarsai pembangungan PLTA Mentarang, adalah PT Kayan Hidropower Nusantara (KHN). Perusahaan lokal Kaltara ini menjalin kerja sama dengan Serawak Energy BhD. Belakangan juga bersama Adaro Group. Perusahaan yang sekaligus sebagai salah satu pengelola kawasan industri Tanah Kuning, yaitu PT KIPI (Kalimantan Industrial Park Indonesia).
Hasil listrik dari PLTA ini diproyeksikan untuk menyuplai kebutuhan listrik di kawasan industri hijau Indonesia, yang berada di Tanah Kuning, Bulungan. Di samping itu juga untuk memenuhi kebutuhan energi di Ibu kota Negara baru, atau Ibukota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Untuk diketahui, PLTA Mentarang yang diproyeksi berkapasitas 1.375 Megawatt (MW) ini, masuk sebagai Proyek Strategis Nasional atau PSN sebagaimana ditetapkan dalam Permenko Perekonomian Nomor 21 Tahun 2022, tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021, tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional, ditandatangani Menko Ekonomi Airlangga Hartarto, pada 22 Desember 2022 lalu.
Tim Pemantau dan Evaluasi (TPE)-PSN Kementerian PUPR RI Suheriyatna mengatakan, seperti pernah disampaikan sebelumnya, setelah masuk dalam PSN, pemerintah melakukan upaya percepatan untuk realisasi pembangunan PLTA.
Dengan masuknya PLTA mentarang dalam PSN, maka menambah lagi program pembangunan prioritas yang direncanakan di Kaltara mendapat dukungan penuh dari Pusat.
Sebelumnya, yang sudah masuk PSN, antara lain kawasan industri Tanah Kuning, kemudian PLBN (Pos Lintas Batas Negara) di perbatasan. “Saya terharu, berterima kasih kepada Allah. Perencanaan yang kita buat dulu, berjalan sesuai harapan. Memang semua projek yang kini sedang berprogres ini bukan untuk jangka pendek. Tapi jangka panjang. Mungkin bukan kita yang menikmati, tapi anak cucu kita. Untuk masa depan Kaltara,” ucap Suheriyatna, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Dinas PUPR-Perkim Kaltara ini.
Disebutkan Suheriyatna, rencana pembangunan PLTA Mentarang termasuk di antara 11 prioritas pembangunan infrastruktur di Kaltara, yang digagas pada 2017 silam. Pemenuhan infrastruktur ini, menjadi tonggak untuk mewujudkan kemajuan dan Kaltara dalam jangka panjang.
Disebutkan Suheriyatna, dari 11 program infrastruktur Kaltara yang sudah sekitar 5 tahun berjalan sejak dirancang. Sebagian besarnya mendapat respons positif dari pemerintah pusat.
“Alhamdulillah, ini sangat luar biasa. Karena sudah terstruktur dukungan pemerintah pusat. Hampir semua program besar telah direspons, dengan dasar hukum untuk mengundang APBN masuk. Artinya negara hadir di Kaltara, untuk infrastruktur dasar. Saya menjadi semakin optimis, InSya Allah membangun Kaltara 20 tahun dapat cepat terlaksana,” ungkap pria yang kini sebagai Tim Pemantau dan Evaluasi Proyek Strategis Nasional (TPE-PSN) itu.
Suheriyatna menambahkan, masuknya PLTA Mentarang dalam PSN sesuai pernyataan Presiden Jokowi dalam beberapa kali kesempatan. Bahwa Kaltara memiliki potensi menjadi salah satu lumbung energi. Salah satunya dengan dibangunnya PLTA.
“PLTA Mentarang ini menjadi salah satu sumber energi, yang nantinya untuk menyuplai kebutuhan listrik di kawasan industri Tanah Kuning-Mangkupadi. Juga ke IKN,” kata Suheriyatna, yang juga turut hadir memenuhi undangan ground breaking pembangunan PLTA yang dijadwalkan dilakukan besok di Desa Paking, Kecamatan Mentarang oleh Presiden Jokowi.
PLTA Mentarang akan dibangun oleh PT Kayan Hydropower Nusantara (KHN). Saat ini tengah proses penyelesaian dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
Rancangan proyek PLTA ini telah dipaparkan ke Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Hutan (PDLUK KLHK) oleh jajaran PT KHN.
Pemaparan pada September 2022 lalu itu juga dihadiri Gubernur Kalimantan Utara Zainal A Paliwang dan Wagub Yansen TP.
“Saya inginkan proses pengerjaan Amdal ini dapat segera diselesaikan, sehingga pengerjaan PLTA Mentarang ini segera dimulai,” ujar Zainal.
Ia menjelaskan, Amdal merupakan salah satu dokumen penting untuk menentukan suatu keputusan. Amdal ini merupakan modal dasar pemberian izin untuk usaha selanjutnya, sehingga pengerjaannya haruslah benar-benar sesuai aturan agar tidak menimbulkan dampak kerusakan lingkungan dan sosial. (*)