Nelayan Bunyu Mengeluhkan Pendangkalan Sungai, PM 08 Bulungan Minta Pemerintah Daerah Segera Menyikapi
BULUNGAN, tanjungselor.co – Menyikapi adanya keluhan masyarakat nelayan di Kecamatan Bunyu, Ketua Ormas Prabowo Mania (PM) 08 Bulungan, Nasir meminta pemerintah untuk segera menindak lanjuti.
Menurut Nasir, persoalan ini bukan hanya tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Bulungan saja. Namun juga menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi, maupun pusat.
“Ini menyangkut hajat hidup orang banyak, menyangkut dengan mata pencaharian masyarakat Bunyu. Pemerintah harus mengambil langkah cepat. Jangan menunggu, apalagi justru saling lempar tanggung jawab,” ungkap Nasir.
“Yang terjadi selama ini, kerap terjadi saling lempar tanggungjawab. Yang katanya bukan wewenangnya provinsi, kabupaten, pusat. Jangan lagi terjadi itu, ini tanggung jawab pemerintah. Baik daerah maupun pusat,” tegasnya.
Seperti diberitakan, puluhan nelayan menggelar aksi demonstrasi di Muara Sungai Buaya, Desa Bunyu Barat, Kecamatan Bunyu, Bulungan, Rabu (18/9) lalu.
Aksi itu dilakukan untuk menyuarakan tuntutan terkait pendangkalan Muara Sungai Buaya di wilayah kepulauan itu.
Salah satu nelayan, Hariyono menyatakan bahwa pendangkalan di Muara Sungai Buaya telah terjadi sejak lama. Meskipun demikian, pemerintah hingga saat ini belum memberikan solusi terkait permasalahan tersebut.
“Kami berharap agar pemerintah segera menindaklanjuti permasalahan tersebut. Kami meminta agar pemerintah memerhatikan kesejahteraan nelayan,” kata Hariyono.
Sebenarnya, kata dia, permasalahan pendangkalan ini sudah pernah dilaporkan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada solusi yang diberikan oleh pemerintah. Oleh karena itu, nelayan menggelar aksi demonstrasi untuk menyampaikan keluhan mereka terkait hal ini.
“Sekarang ini nelayan sudah kesulitan untuk melakukan aktivitas penangkapan ikan, karena Muara Sungai Buaya mengalami pendangkalan,” ungkapnya.
Oleh karena itu, para nelayan berharap pemerintah dapat segera melakukan pengerukan di daerah tersebut. Dengan demikian, para nelayan tidak lagi kesulitan dalam melakukan aktivitas penangkapan ikan maupun udang.
“Ketika air laut sedang surut, para nelayan tidak dapat melakukan aktivitas penangkapan ikan dan udang. Di sisi lain, saat air laut sedang pasang, para nelayan harus menunggu 3-5 jam sebelum dapat menjalankan aktivitas. Hal ini sangat mempengaruhi produktivitas nelayan,” jelasnya.
Hal senada disampaikan, Arifin, nelayan lain. Ia berharap pemerintah bisa segera menindalanjuti permasalahan tersebut.
Sehingga, nelayan tidak kesulitan melakukan aktivitas penangkan ikan dan udang. “Saya berharap Muara Sungai Buaya ini bisa segera dikeruk,” ujarnya.
Karena kondisi yang terjadi saat ini mempersulit nelayan melakukan aktivitas penangkan ikan dan udang. “Lihat kondisi sekarang ini, kering kerena terjadi pendangkalan,” bebernya. Oleh karena itu, nelayan berharap masalah ini bisa segera ditindaklanjuti oleh pemerintah, karena kondisi saat ini sangat menghambat kegiatan mereka.
“Mohon perhatian pemerintah terhadap masyarakat kecil. Kami, para nelayan, kesulitan keluar masuk akibat pendangkalan,” pungkasnya. (*)