Bawaslu RI Cek Kesiapan Pengawas Pilkada di Perbatasan Indonesia – Malaysia
TARAKAN, tanjungselor.co – Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi dan Hubungan Masyarakat Lolly Suhenty melakukan pengecekan kesiapsiagaan pengawas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Pulau Sebatik yang berbatasan dengan Tawau, Malaysia.
“Kami tentu berkewajiban melakukan pengecekan terhadap kesiapan siagaan seluruh pengawas pemilu yang ada di Kaltara mulai dari Provinsi, kabupaten/kota sampai kecamatan,” kata Lolly di Tarakan, Jumat (16/08/2024)
Hal tersebut untuk memastikan pengawasan pilkada serta melatih agar tidak terjadi kegagapan saat pilkada dilaksanakan.
Sedangkan tujuan lainnya untuk sama – sama membangun spirit adalah daerah terluar Indonesia di perbatasan yang memiliki hak yang sama.
“Terhadap seluruh akses informasi, sehingga memastikan data pemilih teman – teman yang ada di ujung Indonesia ini, itu tidak terbengkalai,” kata Lolly.
Dia mengungkapkan bahwa 17 Agustus 2024 menjadi momentum yang tepat untuk melakukan pengecekan langsung di daerah perbatasan untuk memastikan hak warga negara Indonesia tidak dihilangkan .
“Dua tujuan ini menjadi penting untuk apa untuk menunjukan bahwa tidak ada satu pun warga negara Indonesia yang kehilangan hak pilihnya, meskipun mereka ada jauh dari ibu kota Provinsi di area terdepan Indonesia,” katanya.
Mengenai akses jalan di Kaltara masih susah, maka Lolly menyampaikan bahwa geografis yang berbeda tiap wilayah, maka jajaran pengawas yang bertugas di lapangan harus mempunyai metode yang tepat.
Metode yang tepat itu otomatis berbeda tiap wilayah dari strateginya dan siapa yang menjadi sasarannya itu berbeda.
“Pengawasan secara langsung dilakukan terus menerus dilakukan dan itu wajib untuk seluruh level. Ada pengawasan yang bisa dilakukan secara digital, karena percepatan digitalisasi dan tentu area yang memiliki sinyal,” kata Lolly.
Namun bila areanya tidak ada sinyal maka pengawas pemilu yang menjangkau ke area. Dia menegaskan bahwa pengawas pemilu harus aktif tidak boleh pasif.
Aktifnya menjangkau area yang tidak ada sinyal, termasuk memberikan informasi saat pilkada untuk warga negara informasinya cukup, pemilihnya kritis, prosesnya benar, maka semua orang akan menghargai siapa yang terpilih. (adv)