Dulu Dianggap Mimpi, Kini Benar-benar Akan Terwujud

SETIAP mimpi besar dimulai dengan seorang pemimpi. Ingatlah selalu, kamu memiliki di dalam dirimu kekuatan, kesabaran, dan hasrat untuk meraih bintang-bintang untuk mengubah dunia.”

Demikian kalimat inspiratif dari Harriet Tubman, tokoh perempuan pembebas perbudakan dari Amerika Serikat.

Suheriyatna mengutip kalimat tersebut saat berbicara tentang beberapa mega proyek di Kalimantan Utara (Kaltara) yang kini menjadi salah satu bagian dari proyek strategis nasional (PSN).

Tim Pemantau PSN dari Kementerian PUPR RI itu menyebut, setidaknya ada 2 PSN di Kaltara yang kini sedang berjalan. Yaitu pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sungai Kayan dan Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) –sebelumnya disebut Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) di Mangkuadi-Tanah Kuning, Tanjung Palas Timur, Bulungan.

“Saya ingin sedikit cerita tentang KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi. Dulu di awal-awal rencana pengembangan, banyak yang pesimis, menganggap hanya sebuah mimpi yang sulit diwujudkan. Tapi ketika itu saya dan beberapa rekan tetap punya keyakinan. Bisa! Akan bisa terwujud, ini memang mimpi, tapi insya Allah akan jadi kenyataan. Seperti dalam ungkapan tadi,” kata Suheriyatna, yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Permukinan (PUPR-Perkim) Kaltara itu.

Kanan

Dari situ, Suheriyatna bersama tim dengan penuh optimisme mulai bergerak. Disusunlah Rencana Detailnya atau Detail Engineering Design (DED) oleh Dinas PUPR-Perkim bersama Bappeda, dengan melibatkan tenaga ahli.

“Kami optimis karena melihat potensi yang begitu besar. Posisi geografis yang strategis, lahan yang luas, dan beberapa kondisi teknis lainnya,” kata Suheriyatna, salah satu penggagas KIPI itu.

Kerja dan terus bekerja. Suheriyatna pun terus meyakinkan Kepala Daerah saat itu. Untuk selanjutnya dibutuhkan dukungan dari Pusat. Karena jika mengandalkan pemerintah daerah tidak mampu. Apalagi Kaltara saat itu baru saja terbentuk.

Bergerak lah ke Pusat, beberapa kali melakukan audiensi ke kementerian terkait. Utamanya dengan Menteri Koordinator Kemaritiman (sekarang bernama Menko Maritim dan Investasi). Juga ke Bappenas bahkan dengan Presiden.

Gayung bersambut. Pemerintah pun turut yakin, potensi Kaltara yang begitu besar dapat mewujudkan KIPI menjadi kawasan industri yang besar.

Seiring dengan berjalannya waktu, melalui sinergi yang apik KIPI masuk bagian dalam program OBOR (one belt and one road) , sebuah program investasi kerja sama Indonesia dengan China.

Hal ini dilakukan, karena perlunya dukungan investasi besar untuk pengembangan kawasan industri. Dari itu, banyak investor masuk dan berminat.

Sebagai pendukung, pemerintah juga akan membangun sumber energi. Yaitu PLTA. Energi hijau yang murah dan ramah lingkungan.

“Kenapa perlu sumber energi? Sebuah kawasan industri sangat membutuhkan listrik yang besar. Sangat sulit mewujudkan industri kalau tidak ada listrik. Jadi sangat pas dengan dibangunnya PLTA,” ujarnya.

Hingga akhirnya bukan lagi sekedar mimpi, tapi kini telah mendekati menjadi kenyataan. Pada akhir 2021 lalu, tepatnya pada 21 Desember 2021 oleh Presiden Jokowi dilakukan ground breaking pembangunan kawasan industri tersebut.

Ini akan menjadi kawasan industri hijau terbesar dunia, bukan Kalimantan Utara, bukan Indonesia, tapi dunia. Kata Presiden ketika itu.

Kawasan industri hijau ini dibangun melalui kerja sama sejumlah investor dari dalam dan luar negeri seperti Cina dan juga Uni Emirat Arab.

Pembangunan kawasan industri hijau ini, lanjut Presiden, merupakan bagian dari upaya transformasi ekonomi Indonesia, dari produsen bahan mentah menjadi penghasil barang setengah jadi dan barang jadi.

Sebuah harapan besar untuk masyarakat Kaltara. Bahkan rakyat Indonesia. Suheriyatna kembali meyakinkan bahwa ini bukan sekedar mimpi. Namun akan tetap menjadi mimpi jika tidak dilakukan dengan kerja keras.

Tak hanya menggagas hingga berhasil meyakinkan pemerintah, Suheriyatna bertekat akan terus mengawal hingga benar-benar terwujud. Melalui banyak jalan, untuk memajukan Kaltara, bumi benuanta di perbatasan ujung utara Indonesia. (Sby)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button