Tabrak Bagan, Aktivitas Kapal untuk Proyek Kawasan Industri di Pesisir Pantai Tanah Kuning – Mangkupadi Rugikan Nalayan
TANJUNG SELOR, tanjungselor.co – Aktivitas Kapal-kapal tongkang bermuatan material untuk mega proyek pembangunan di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Tana Kuning-Mangkupadi, Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara) dikeluhkan oleh masyarakat di daerah pesisir itu.
Hal ini dikarenakan kapal berukuran besar tersebut, tak segan masuk ke sela-sela bagan (tempat penangkap ikan) milik nelayan Mangkupadi wilayah Pindadak dan Kampung Baru.
Salah satunya yang terjadi pada Sabtu (7/9/24) malam tadi. Di mana aktivitas ini menyebabkan bagan milik nelayan rusak berat.
Diketahui, wilayah pesisir tersebut merupakan wilayah tangkap nelayan yang merupakan sumber pendapatan masyarakat lokal di Kampung Baru Desa Mangkupadi.
Sebelumnya, juga ada beberapa bagan nelayan yang ditabrak kapal tongkang. Namun tidak ada ganti rugi perusahaan. Dalam hal ini, diduga tongkang untuk keperluan perusahaan pengelola kawasan, yakni PT KIPI.
Salah satu masyarakat Kampung Baru, berinisial H, memberikan informasi bahwa bagannya ditabrak kapal tongkang PT KIPI pada Juni 2024 lalu. Namun sampai sekarang tidak diganti rugi. H sendiri mengaku sudah melapor ke pihak Polsek Tanjung Palas Timur.
“Aku sudah melaporkan ke polisi baganku ditabrak, tapi tidak ada kejelasan. Padahal kerugian sangat besar bagi kami nelayan kecil, kira-kira Rp 50-60 juta untuk ongkos buat bagan. Kami juga tidak pernah dapat sosialisasi dari dinas perikanan kenapa tiba-tiba banyak kapal-kapal diaut kami,” ujar nelayan yang tak ingin disebutkan namanya itu.
Diketahui, masyarakat pesisir Desa Mangkupadi mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan secara turun temurun.
Namun sangat disayangkan kearifan lokal ini terancam dengan pembangunan industri yang merupakan proyek strategis nasional (PSN) tersebut.
Masyarakat menganggap, aktivitas ini akan mematikan ekonomi lokal di desa tersebut. (*)