Turnamen Mahjong Bakal Diagendakan Tiap Pekan di Areal Pecinan Tanjung Selor

TANJUNG SELOR, tanjungselor.co – Dalam rangkaian menyambut tahun baru China atau hari raya Imlek dan Capgomeh 2574, paguyuban masyarakat Tionghoa Kabupaten Bulungan menggelar turnamen permainan tradisional Mahjong (Mahyong).

Turnamen yang merupakan agenda rutin yang digelar setiap tahun ini, dilangsungkan di Aula Klenteng Ta Pek Kong Tanjung Selor.

Ketua Paguyuban Warga Tionghoa Kabupaten Bulungan Hendy Darmawan mengatakan, turnamen ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun. Yaitu setiap menyambut hari raya imlek.

“Terimakasih pada panitia yang selama tiga tahun berturut mengadakan turnamen mahjong. Ini merupakan langkah awal, mendukung rencana menjadikan sekitar klenteng kawasan pecinan. Nantinya berbagai permainan tradisional Tionghoa akan diperkenalkan ke masyarakat umum,” ungkap Hendy.

Mahjong, terang dia, merupakan permainan olah pikir, seperti catur, bridge dan lain sebagainya.

Kanan

Nantinya permainan ini akan dibuka secara umum. Bahkan kata dia, saat kawasan Pecinan yang berada di tepian Sungai Kayan sudah ada, bisa digelar seminggu sekali di sekitar klenteng. Sehingga masyarakat boleh bergabung, bagaimana permainan ini.

“Kelak ada alkulturasi budaya, agar masyarakat umum mengetahui dan memainkan salah satu permainan yang menarik dari budaya Tionghoa. Pertandingan Mahjong ini sebagai perekat silaturahmi, antar masyarakat Bulungan sehingga terciptanya masyarakat yang harmoni dan saling menghargai,” ungkap Hendy.

Seperti diketahui, Mahjong adalah sebuah permainan strategi berasal dari China. Permainan ini serupa rummy, tetapi dimainkan dengan batu (tile). Permainan ini biasanya dimainkan 4 orang, walaupun juga bisa dengan 3 orang.

Permainan ini menuntut kecakapan, strategi, kecerdasan, kalkulasi, dan peruntungan. Tergantung pada variasi permainannya, faktor keberuntungan bisa kecil atau dominan. Di Asia, Mahyong adalah permainan yang populer untuk judi atau permainan komputer.

Tujuan permainan ini adalah membangun seri yang lengkap (biasanya tiga set) dari 13 atau 16 batu. Orang pertama yang mencapai tujuan ini adalah pemenangnya.
Batu yang menang melengkapi serinya menjadi 14 atau 17 batu.

Bupati Bulungan Syarwani yang membuka turnamen ini mengatakan, tidak ada masyarakat tertentu yang diistimewakan di Bulungan. Semua memiliki kedudukan yang sama, termasuk warga Tionghoa bersatu membangun masyarakat yang harmoni.

“Tidak ada masyarakat kelas satu (diistimewakan) di Bulungan. Kita semua adalah warga masyarakat Kabupaten Bulungan, yang memiliki kedudukan yang sejajar, untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan,” ungkapnya.

Bupati Syarwani, yang juga Ketua Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Bulungan mengapresiasi terselenggaranya turnamen tersebut.

Tak lupa dirinya mengucapkan selamat memperingati tahun baru imlek pada segenap warga Tionghoa di Bulungan.

Turnamen ini diikuti sejumlah peserta dari Kaltara dan juga perwakilan dari Kabupaten Berau, Kaltim. (*)

Related Articles

Back to top button