Suheriyatna Optimis Jalan Malinau-Krayan Segera Terbuka, Wagub Yansen: Masyarakat Harus Persiapkan Diri

Pengerjaan pemotongan bukit pada akses jalan Malinau – Krayan tampak dari udara.

TANJUNG SELOR, tanjungselor.co – Progres pembangunan jalan poros Malinau – Krayan (Nunukan) masih terus berjalan. Salah satu pengerjaan yang sedang berlangsung adalah pemotongan pada beberapa bukit atau gunung yang dilintasi jalan.

Ketua Himpunan Pengembangan Jalan dan Jembatan Indonesia (HPJI) Kalimantan Utara (Kaltara) Dr Ir H Suheriyatna MSi meyakini, akses jalan dari Malinau – Krayan akan terbuka pada 2024 ini.

Pria yang juga sebagai salah satu penggagas akses jalan tersebut mengatakan, terbukanya jalan Malinau-Krayan merupakan hal yang sangat penting, dalam membuka konektivitas.

Dikatakan, konektivitas antar wilayah, utamanya ke daerah perbatasan dan pedalaman sangat berpengaruh pada kemajuan pembangunan dan ekonomi di daerah. Utamanya dalam mengurangi disparitas harga.

“Konektivitas sangat penting. Dengan konektivitas yang lancar, distribusi logistik, termasuk kebutuhan pokok akan lancar. Harga juga bisa terjangkau, karena ongkos distribusi menjadi murah,” ungkapnya.

Kanan

Suheriyatna sendiri bersama Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara Dr Yansen TP telah datang langsung berkunjung ke Krayan. Salah satu yang ditinjau, adalah akses jalan di Binuang, Krayan Tengah.

Di tempat sama, Wagub Kaltara Yansen Tipa Padan yang belum lama ini melakukan peninjauan langsung di ruas jalan tersebut, menyebut ada beberapa ruas yang menjadi titik terberat dalam ruas jalan yang ditargetkan bisa segera fungsional itu.

Seperti diketahui, di sela-sela melakukan perjalanan ibadah Natal di Lokasi Binuang, Krayan Tengah pada akhir 2023 lalu, Wagub Yansen TP menyempatkan diri untuk mengecek titik terberat pada akses jalan Malinau-Krayan.

Perjalanan tersebut dilakukan Yansen bersama dengan rombongan menggunakan kendaraan mobil double gardan. Ini karena medan yang dilalui masih sangat berat.

Ia mengatakan, berdasarkan pantauan secara langsung yang dilakukan olehnya di lapangan, salah satu titik tersulit atau terberat itu adalah gunung seribu yang ketinggiannya sekitar 2 ribu meter di atas permukaan laut (MDPL).

Yansen berharap, akses jalan darat Malinau-Krayan bisa segera terbuka, dan fungsional. Karena ini merupakan akses satu-satunya jalur darat untuk membuka keterisolasian bagi wilayah perbatasan, Krayan.

Dikatakan, konektivitas menjadi persoalan utama yang dihadai masyarakat di wilayah perbatasan dan pedalaman Kaltara. Utamanya akses jalan darat. Sebab, akibat jalan darat yang belum optimal ini, satu-satunya akses yang diandalkan masyarakat di Krayan, hanya transportasi udara menggunakan pesawat perintis.

“Semoga akses jalan ini dapat segera operasional supaya masyarakat dapat semakin terbantu untuk supaya bisa menata kehidupan mereka menjadi semakin membaik,” tuturnya.

Yansen mengungkapkan, panjang jalan dari Malinau ke Krayan itu sekitar 140 kilometer. Jika kondisi jalan sudah fungsional, bagus, serta aman dan nyaman dilalui, estimasi jarak tempuhnya hanya kurang lebih 3 jam.

“Selama ini, sudah bisa dilalui. Tapi kondisinya masih parah. Warga harus menempuh belasan jam baru bisa tembus,” ungkapnya.

Diungkapkan, akses infrastruktur jalan darat tersebut masih dalam proses pembangunan dan peningkatan. Sehingga masih sulit untuk dilalui dan tentunya juga akan memakan waktu yang relatif lebih lama untuk bisa tembus.

WARGA HARUS PERSIAPKAN DIRI
DI sisi lain, dalam penyampaiannya di depan warga Krayan pada acara natal bersama, Wagub mengatakan, masyarakat harus mempersiapkan diri sejak sekarang, sebelum akses jalan Malinau – Krayan terbuka.

“Ini merupakan kegembiraan, sekaligus tantangan. Saat akses jalan terbuka, tentu semua mudah masuk. Baik orang maupun barang. Saat barang mudah masuk, tentu kita mau membeli. Jadi belinya pakai apa, itu yang kita perlu pikirkan,” kata Yansen.

Krayan punya banyak potensi, mulai dari pertanian, pariwisata dan lainnya. Menurut wagub, hal ini harus dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengelola dengan sebaik-baiknya.

“Manfaatkan lahan, tanam tanaman yang menghasilkan, seperti buah-buahan, kopi, kakao, sayur-sayuran dan lainnya. Nanti saat jalan terbuka, tentu kita bisa menjual hingga ke Malinau. Bisa menghasilkan uang, mau beli apa-apa gampang. Jangan sampai, saat jalan terbuka, barang banyak, tapi mau belinya tidak ada uang,” ujar wagub. (*)

Related Articles

Back to top button