Yakini Jalan Malinau – Krayan Segera Tembus Fungsional, SUHERIYATNA Berharap Masyarakat Persiapkan Diri

NUNUKAN, tanjungselor.co –  Jalan tembus dari Malinau – Krayan di Kalimantan Utara (Kaltara) yang kini tengah berprogres pembangunannya oleh Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) diyakini akan bisa terselesaikan dalam waktu satu-dua tahun ke depan.

Hal ini disampaikan Dr Ir H SUHERIYATNA MSi, ketua Himpunan Pengembang Jalan Indonesia (HPJI) Kaltara saat melakukan kunjungan ke Binuang, Krayan Tengah, Kabupaten Nunukan, belum lama ini.

Ia mengungkapkan, sesuai informasi yang diperoleh, progres pembangunan jalan sepanjang kurang lebih 200 kilometer tersebut sudah cukup signifikan.

Meski belum fungsional secara maksinal, akses jalan Malinau – Krayan sebenarnya sudah terbuka. Bahkan beberapa masyarakat sudah menggunakan, walaupun membutuhkan waktu lama, karena kondisi jalan yang belum representatif berfungsi.

Suheriyatna, sebelumnya merupakan anggota Tim Pemantau dan Evaluasi Proyek Strategis Nasional (TPE-PSN) Kementerian PUPR RI, yang termasuk di antaranya mengawasi proyek pembangunan jalan Krayan-Malinau ini.

Kanan

Selain pembukaan jalan terus berjalan, saat ini oleh kontraktor pelaksana yang membangunan jalan tersebut sedang melakukan pemotongan sejumlah bukit yang dilintasi jalan.

“Ada banyak gunung yang tingkat ketinggiannya tidak memenuhi syarat. Sehingga harus dipotong. Tadi sudah kita lihat dari udara ada pengerjaan pemotongan bukit,” ungkap pria yang kini mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kaltara itu.

Selain pemotongan gunung, saat ini juga sedang persiapan akan dilakan pembangunan jembatan di sungai Semamu, –perbatasan Malinau – Krayan (Nunukan).

“Setelah jembatan Semamu, selanjutnya nanti akan dibangun jembatan di Sungai Krayan (di Binuang). Kita dahulukan jembatan Semamu, karena untuk nanti membuka akses distribusi materialnya,” kata Suheriyatna.

Melihat progres yang ada, dan juga berdasar hasil komunikasi yang dia lakukan dengan pihak Kementerian PUPR RI, jalan tersebut akan terselesaikan dalam waktu 1-2 tahun ini.

Dalam pertemuan dengan masyarakat Binuang, kader Partai Demokrat ini menyampaikan, seiring akan semakin terbukanya akses ke wilayah perbatasan ini, masyarakat harus mempersiapkan diri.

“Jika akses sudah terbuka, tentu akan banyak orang maupun barang akan masuk dengan mudah. Harga mungkin akan semakin murah. Hanya saja, kalau pun banyak barang kalau uang kita tidak ada, tentu ini akan menjadi masalah,” ungkapnya.

Untuk hal itu, menurut dia, masyarakat lharus mempersiapkan diri, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada.

Di antaranya dengan memaksimalkan pertanian, perkebunan, maupun usaha lainnya.

Suheriyatna mengatakan, Krayan, termasuk di Binuang, Krayan Tengah, memiliki potensi yang besar. Utamanya di bidang perkebunan dan pertanian.

Berada di dataran tinggi, kondisi iklim dan tanah di Krayan memiliki potensi untuk berbagai komoditi pertanian dan perkebunan. Seperti di antaranya, kebun kopi, sayur mayur, buah-buahan dan lainnya.

“Masyarakat juga dapat beternak kerbau. Juga usaha jasa lainnya. Ini semua untuk menjadi sumber pendapatan masyarakat ” ungkapnya.

Begitu pun dengan potensi lainnya, seperti garam gunung, padi adan, dan lain. Termasuk kekayaan budaya di Krayan.

“Semua harus dipersiapkan sejak sekarang. Karena saya yakin, insya Allah tahun depan, atau paling lambat 2025, jalan tembus Krayan – Malinau sudah tembus fungsional,” tegas Suheriyatna.

Ditambahkan, potensi sumber daya alam di Krayan, tak hanya hasil kekayaan alam dari beberapa komoditi handal. Lebih dari itu, Krayan yang berada di perbatasan antara Indonesia – Malaysia itu juga memiliki potensi pariwisata yang layak masuk dalam daftar destinasi super prioritas nasional.

Seperti diketahui, pemerintah memiliki program pembangunan sejumlah destinasi pariwisata yang menjadi prioritas.

Terdapat beberapa daerah wisata yang menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Bahkan lima di antaranya masuk kategori sebagai destinasi pariwisata super prioritas. , Danau Toba, Borobudur, Likupang-Bitung di Sulawesi Utara, Labuan Bajo di NTT (Nusa Tenggara Timur) dan Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Tidak ada satu pun destinasi pariwisata dari Pulau Kalimantan yang masuk dalam KSPN, apalagi yang super prioritas yang mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah.

Di Kalimantan Utara, Krayan sangat potensial masuk menjadi salah satu destinasi pariwisata super prioritas ini.

Suheriyatna mengatakan, Kalimantan Utara memiliki beberapa destinasi yang berpotensi masuk dalam kawasan super prioritas nasionak.

Selain Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM), menurut Suheriyatna, Krayan termasuk yang sangat potensi.

Ia mengatakan, tak hanya kekayaan budaya, Krayan juga memiliki kekayaan alam yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Seperti keberadaan Garam Gunung.

Kemudian panorama alam yang luar biasa. Di mana Krayan berada di dataran tinggi, dengan alam yang masih sangat alami.

“Peluang ada, tinggal bagaimana kita mendorong, dengan memperjuangkan ke pusat,” kata calon anggota DPR RI dari Kalimantan Utara ini. (*)

Related Articles

Back to top button