Turut Lestarikan Budaya Kaltara, Bang Suheriyatna Support Acara “Pimping Sumpit Fest 2023”

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR –
Selain di Tarakan, Malinau dan di beberapa daerah lain, Bang Suheriyatna turut mensupport kegiatan lomba sumpit yang dikemas dalam acara “Pimping Sumpit Fest 2024 yang digelar di Desa Pimping, Tanjung Palas Utara, Bulungan.

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR –
Selain di Tarakan, Malinau dan di beberapa daerah lain, Bang Suheriyatna turut mensupport kegiatan lomba sumpit yang dikemas dalam acara “Pimping Sumpit Fest 2024 yang digelar di Desa Pimping, Tanjung Palas Utara, Bulungan.

Dukungan ini, kata Suheriyatna, sebagai bentuk kepeduliannya dalam melestarikan budaya asli Kalimantan. Utamanya di Kalimantan Utara.

Sebanyak kurang lebih 150 peserta, baik pria dan wanita, mengikuti lomba menyumpit dalam acara Pimping Sumpit Fest 2023 yang digelar di Lapangan Desa Pimping, Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara), Jumat (08/12/2023).

Novthoso, selaku ketua panitia mengungkapkan, kegiatan ini merupakan gagasan para generasi muda di Pimping, dengan tujuan untuk melestarikan tradisi dan budaya masyarakat Dayak, dari sejak zaman dahulu kala.

Kanan

Dikatakan, kegiatan ini diikuti sekitar 150 peserta dari sejumlah daerah di Kaltara. Di antaranya dari Malinau, Tana Tidung dan tuan rumah Bulungan, utamanya dari Pimping.

“Melalui festival ini, kita dapat melestarikan budaya tradisional lelulur kita, masyarakat Dayak,” ujar Novthoso.

Dikatakan, melalui even ini juga, dapat menggaungkan olahraga tradisional sumpit, sehingga bisa dikenal hingga tingkat nasional. Bahkan internasional.

“Harapan kami, even ini bisa masuk dalam agenda nasional,” harapnya. Lewat agenda ini juga sebagai upaya mempromosikan wisata desa Pimping.

Sementara itu, Presiden majelis adat dayak nasional Marthin Billa yang membuka kegiatan ini menyampaikan, menyumpit sebagai senjata tradisional bagi warga Dayak untuk berburu.

“Sumpit ini sebagai warisan dari Nenek Moyang kita yang dulunya digunakan oleh masyarakat Dayak sebagai alat untuk berburu mencari hewan-hewan sebagai bahan konsumsi,” katanya.

Dia menyebut, kegiatan lomba menyumpit sangat positif. Sebagai upaya mengenalkan sumpit kepada kaum muda pada zaman sekarang, dan dapat mengembangkan olahraga ini agar lebih dikenal oleh masyarakat dari luar daerah.

Menurutnya, saat ini sumpit sudah masuk ke dalam kegiatan nasional, yaitu melalui olahraga masyarakat Indonesia, yang termasuk ke dalam olahraga rekreasi dan sudah diperlombakan hingga tingkat nasional. (*)

Related Articles

Back to top button