Budidaya Madu Kelulut yang Menjanjikan, Suheriyatna: Potensi Kaltara Luar Biasa

TANJUNG SELOR, tanjungselor.co – Budidaya madu kelulut cukup potensial di Kalimantan Utara (Kaltara). Banyak kalangan mengembangkan usaha ini. Ada yang sekedar sambilan, ada juga yang sebagai usaha penenuhnya.

Hasil dari budidaya ini jika diseriusi sangat menjanjikan. Bahkan, jika dikomersilkan budidaya madu kelulut dapat meraup omzet puluhan juta rupiah setiap bulannya.

Misal, seperti Bang Suheriyatna baru–baru ini datang ke salah satu tempat budidaya kelulut milik anggota DPRD Provinsi Kaltara, Marli Kamis.

Wakil rakyat itu setidaknya memiliki sebanyak puluhan koloni lebah. Kurang lebih usaha yang konon disebutnya sebagai hobi tersebut telah digeluti selama tiga tahun lamanya.

Adapun, bicara soal khasiat madu lebah ini memang tak usah diragukan lagi. Selain memiliki rasa yang unik dari hasil penelitian madu yang dihasilkan memiliki khasiat jauh mengungguli lebah biasa. Lebah kelulut/kelanceng/ atau dalam bahasa ilmiahnya disebut Trigona sp hidup sebagai lebah sosial yang berkoloni sebagaimana lebah madu pada umumnya. Ia akan hinggap mencari nektar dari satu bunga ke bunga lainnya untuk memenuhi kebutuhan pakannya.

Kanan

Perilaku tersebut secara tidak langsung membantu proses penyerbukan bunga pada tanaman. Sehingga terjadi hubungan saling menguntungkan atau simbiosis mutualisme antara tanaman dan lebah ini. Sebagai penyerbuk utama, lebah madu merupakan serangga paling efektif dalam pemanfaatan nektar dan serbuk sari.

Produk tumbuhan tersebut sebagian besarnya tentu akan terbuang percuma apabila tidak dimanfaatkan. Artinya aktivitas lebah madu, termasuk Trigona sp yang dapat memberikan nilai tambah terhadap budidaya tanaman dan mengoptimalkan sumber daya. Jadi sangat menguntungkan jika pemilik kebun buah menempatkan beberapa koloni lebah ini, selain membantu penyerbukan tentu nilai tambah finansial juga didapat.

Trigona sp akan membawa dan mengumpulkan seluruh makanan yang ia dapatkan ke dalam sarang. Serangga ini biasanya bersarang pada pohon lapuk atau di ruas pohon bambu. Ia sangat mengandalkan propolisnya, suatu substansi berbentuk getah yang ia produksi untuk melawan serangan predator yang mencoba masuk ke dalam inangnya, sekaligus untuk mempertahankan kestabilan suhu di dalamnya.

Bahkan, lebah Trigona sp sudah lama dikenal masyarakat sebagai lebah madu tanpa sengat (stingless bee). Potensi koloni liarnya masih sangat milimpah di hutan Kalimantan bagian utara hingga di negeri jiran Malaysia. Bahkan dalam hal budidaya lebah ini masih jauh tertinggal dengan Negeri Jiran yang bahkan sudah memiliki perguruan tinggi yang program studinya mengulas tentang lebah.

Bahkan menghasilkan produk lebah bukan hanya berupa madu saja. Namun propolis, dan bee bread. Nilai ekonomis dari ketiga produk ini terbilang cukup tinggi sehingga berpotensi menjadi sumber penghasilan alternatif bagi masyarakat yang membudidayakannya.

Hasil buah melimpah karena maksimalnya proses penyerbukan, cuan juga bertambah karena harga jual madu ini cukup tinggi dan banyak peminatnya untuk kesehatan

Suheriyatna mengatakan, potensi ini sangat bagus untuk dikembangkan. Menurutnya, ini membuktikan potensi sumber daya alam di Kaltara, sangat luar biasa. (*)

Related Articles

Satu komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button