Dipaparkan di Depan Jokowi pada World Hydropower Congress 2023, Konstruksi PLTA Mentarang Segera Dimulai

BALI, tanjungselor.co.id – Progres pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mentarang Induk turut dipaparkan dalam World Hydropower Congress 2023 yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Selasa (31/10/2023).

Seperti diketahui, PLTA Mentarang Induk di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, merupakan pembangkit listrik yang dikelola PT Kayan Hydropower Nusantara (KHN) yang beberapa waktu lalu groundbreaking dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Pembangunan PLTA Mentarang Induk berkapasitas 1.357 mega watt (MW). Ini merupakan PLTA terbesar di Indonesia, yang nantinya diproyeksikan untuk menyuplai listrik hijau untuk Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) yang sedang dikembangkan di Tanah Kuning, Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan.

“Pengerjaan konstruksi akan dikerjakan oleh kontraktor kami, adalah China Power. Saat ini sudah mulai berprogres,” ungkap Juanda Lesmana, CEO PT Kayan Patria Pratama (KPP), salah satu perusahaan turut ambil bagian dalam pembangunan PLTA tersebut, saat berkomunikasi dengan SUHERIYATNA lewat telepon, Rabu (01/11/2023).

Untuk diketahui, KHN merupakan perusahaan holding penanaman modal dalam negeri dan asing yang dimiliki oleh PT Kayan Patria Pratama (25%), Sarawak Energy Berhad (25%), dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (50%).

Kanan

Sementara, Suheriyatna merupakan penggagas pembangunan PLTA yang berlokasi di Sungai Mentarang Malinau. Sejak 2017, saat masih menjabat sebagai Kepala Dinas PUPR-Perkim, Suheriyatna telah membeberkan rencana pembangunan PLTA ini dalam forum Kaltara Investment Forum di Jakarta.

Presiden Republik Indonesia Joko Widowo (Jokowi) secara resmi membuka World Hydropower Congress 2023 yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) pada Selasa, 31 Oktober 2023. Kali ini, Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan forum besar mengenai pembangkit listrik tenaga air atau PLTA.

“Saya mengapresiasi terselenggaranya World Hydropower Congress 2023 ini yang memilih lokasi di Indonesia. Indonesia berkomitmen penuh mempercepat transisi energi melalui penambahan energi baru terbarukan (EBT) dalam skala besar karena Indonesia kaya potensi energi hijau,” jelas Jokowi dalam sambutan di Bali, Selasa (31/10/2023).

Jokowi menyampaikan potensi energi hijau Indonesia diperkirakan mencapai 3.600 Gigawatt (GW) baik dari matahari, angin, panas bumi, arus laut, ombak dari bio energi, dan juga dari tenaga hidro (air). Karena itu, salah satu upayanya dengan penambahan energi yang berasal dari sumber daya air atau _hydropower_.

“Terkait potensi hydro, Indonesia memiliki lebih dari 4.400 sungai yang potensial dan 128 di antaranya adalah sungai besar,” kata Jokowi.

Kendati begitu, tantangan seperti lokasi sumber hidro yang posisinya jauh dari pusat kebutuhan listrik, tetap ada. Berangkat dari situ, Pemerintah Indonesia telah membuat cetak biru (blueprint) percepatan jalur transmisi yang menyambungkan listrik dari lokasi tenaga hidro menuju pusat pertumbuhan ekonomi dan pusat pertumbuhan industri, sehingga nilai kemanfaatannya menjadi lebih tinggi.

Tantangan lainnya adalah pendanaan dan alih teknologi. Menurut dia, keduanya membutuhkan investasi yang tidak sedikit dan membutuhkan kolaborasi dengan seluruh kekuatan ekosistem hidro di dunia. 

“Saya berharap World Hydropower Congress ini dapat menjadi forum kolaborasi yang menghasilkan rekomendasi kebijakan dan meningkatkan investasi untuk pemanfaatan energi air bagi ekonomi hijau yang berkelanjutan,” tandasnya.

Menteri ESDM Arifin Tasrif berbicara pada pembukaan berharap, Kongres ini dapat digunakan untuk bertukar ide, informasi dan berbagi pengalaman yang bermanfaat untuk dapat mengatasi tantangan dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga air. Dia juga menekankan untuk meningkatkan kolaborasi konstruktif secara global. 

PLTA, kata dia, merupakan salah satu energi terbarukan yang telah dimanfaatkan Indonesia untuk sistem kelistrikan selama lebih dari 100 tahun. Arifin mencatat, Indonesia memiliki potensi pembangkit listrik tenaga air sebesar 95 GW. Saat ini, kapasitas terpasang PLTA, baru mencapai 6,7 gigawatt (GW).

Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik Terus Tumbuh Di Indonesia, PLN Kolaborasi Dengan Periklindo Gelar Pameran PEVS 2023

“Pembangkit listrik tenaga air akan dikembangkan sebesar lebih dari 10 GW pada tahun 2030 serta ditingkatkan lebih lanjut menjadi 72 GW pada tahun 2060, sementara kapasitas penyimpanan yang dipompa sebesar 4,2 GW,” ujarnya merinci.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo terkait hal ini menyampaikan, bahwa bumi ini sedang memanas, sehingga dia mengajak semua pihak untuk memastikan generasi penerus punya masa depan lebih baik dengan salah satunya mengurangi emisi gas rumah kaca. PLN pun, kata dia, berkomitmen penuh untuk melakukan percepatan dalam pengurangan tersebut.

“PLTA adalah “raksasa yang terlupakan” dalam pengembangan listrik rendah karbon dan memiliki peran penting dalam mempercepat transisi energi,” ungkap Darmawan.

Dari situ, Darmawan mengajak dunia Internasional berkolaborasi dalam mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan. Meski, dia mengakui masih ada tantangan yang telah disebutkan Presiden Jokowi, yaitu ketidaksesuaian antara lokasi sumber daya PLTA dengan pusat permintaan daya listrik. 

Untuk itu, PLN akan bergerak cepat untuk membangun jalur transmisi guna menghubungkan sumber daya yang tersebar di berbagai pulau, mengintegrasikan sistem listrik nasional dan mengakomodasi masuknya berbagai sumber EBT secara efisien. 

“Kami perlu memperluas sistem transmisi secara signifikan. PLN tidak dapat menyelesaikan tugas berat ini sendirian. PLN perlu membangun aliansi dan memperkuat kemitraan antar anggota di International Hydropower Assosiation (IHA) ini,” ujar Darmawan.

Senada dengan Darmawan, President of IHA Malcolm Turnbull mengatakan, planet Bumi harus diselamatkan. Dia menegaskan misi untuk menuju masa depan energi tanpa emisi, dan IHA hadir sebagai organisasi yang membawa dan mempertemukan industri _hydro_ bersama-sama.

Menurut dia, hal ini tidak dapat dilakukan tanpa _hydropower_, keahlian teknik dan kepemimpinan yang ditunjukkan pemerintah di seluruh dunia. “Yang terlihat di seluruh dunia di Indonesia menyadari ambisi komitmen pemerintah Indonesia terhadap PLTA, baik PLTA yang berasal dari _run river_ maupun _pumped storage_,” kata dia mengakui.

“Sekarang kita bergerak ke dunia di mana hampir semua generasi utama kita akan berasal dari tenaga angin dan matahari. PLTA di beberapa negara seperti Indonesia akan memainkan peran yang sangat besar. Sehingga kongres ini sangat penting untuk menguatkan dan sebagai pertumbuhan berkelanjutan,” pungkas Turnbull. (*)

Related Articles

Back to top button