Sosok sang Ayah dan Jenderal Sarwo Edhi Wibowo, Dua  Tentara yang Menjadi Insipirasinya

Mengenal Sosok Suheriyatna, atau Bang Yatna, Calon Anggota DPR RI dari Partai Demokrat (bagian – 2)

NAMA Dr Ir H Suheriyatna MSi begitu lekat di benak masyarakat. Ia mantan birokrat yang kini terjun ke politik, maju menjadi calon anggota DPR RI. Ingin mengabdi untuk bisa membenahi, membangun infrastruktur di Kalimantan Utara (Kaltara).

Suheriyatna terlahir dari rahim seorang ibu, yang berprofesi sebagai guru di Banda Aceh. Sementara sang ayah, Sarlan Suharto, seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Sarlan yang berasal dari Purworejo, Jawa Tengah bertugas ke Aceh pada sekitar tahun 1965. Saat itu juga Suheriyatna dilahirkan di Aceh. Yaitu pada 1 Maret 1965.

Suheriyatna mengisahkan, perjuangan heroik sang ayah. Keinginan kuat Sarlan muda untuk menjadi tentara, terdorong oleh kerabat yang saat itu sudah terlebih dahulu menjadi tentara.

Kanan

Ia adalah Jenderal Sarwo Edhi Wibowo. Bersama Jenderal Sarwo Edhi juga, Sarlan ikut bergabung di kesatuan RPKAD–yang sekarang menjadi Kopassus.

Di tahun 1965-an saar Jenderal Sarwo Edhi  menjabat sebagai komandan RPKAD dalam menumpas G30S/PKI. Saat itu pula sang ayah, Sarlan Suharto ikut berjuang.

Singkat cerita, kata Suheriyatna sang ayah kemudian ditugaskan di Aceh, hingga akhirnya menikah dengan gadis Aceh, bernama Hasanah, yaitu sang ibunda.

Sarlan pun menetap di Aceh hingga berkeluarga dan pensiun dari dinas tentara.

Untuk menelusuri silsilah sang ayah, Suheriyatna pun melakukan napak tilas ke kampung halaman orang tua. Yaitu di Desa Jenar Kulon.

Dia pun bertemu dengan sanak keluarga yang masih tinggal di Desa Jenar Kulon. Rumah sang kakek di desa itu pun masih ada di sebelah Mesjid Kauman Tiban Desa Jenar.

Sebagai anak seorang tentara, Suheriyatna pun tergabung dalam organisasi FKPPI (Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan Indonesia). Sesuai bidangnya, Suheriyatna sebagai salah satu pengurus pusat membidangi devisi infrastruktur.

Suheriyatna mengaku begitu kagum dengan sikap tegas, dan heroik sang ayah. Baik kala masih menjadi tentara, maupun saat sudah pensium. “Itu yang menjadi inspirasi saya,” kata Suheriyatna, yang juga sebagai Dewan Pakar Bidang Infrastruktur Daerah APDESI pusat itu.

Saat masih aktif sebagai TNI, sang ayah Sarlan Suharto bertugas sebagai anggota DPRD di Kabupaten Aceh Besar. Ketika itu masih ada fraksi ABRI.

Selain aliran darah seorang tentara, Suheriyatna juga dilahirkan oleh seorang pendidik yang juga politisi wanita.

Sang ibu, Hasanah, dari seorang guru SD, bahkan pernah menjadi guru teladan nasional zaman Presiden Soeharto pada Tahun 1977, juga pernah duduk sebagai anggota DPRD di Kota Madya Banda Aceh.

Hasanah, yang pernah dikirim ke Jepang pada saat sebagai guru berprestasi, duduk di DPRD dari fraksi Golkar.

“Jadi harapan saya bismillah, ingin mengikuti rekam jejak orang tua saya. Setelah pensiun, mengabdikan diri untuk masyarakat. Sesuai bidang saya, sebagai pensiunan ASN dari Kementerian PUPR,  saya terpanggil untuk bisa berbuat untuk Kaltara. Yakni melalui DPR-RI pada komisi bidang infrastruktur,” ungkap Suheriyatna yang resmi mendaftar sebagai bakal calon anggota DPR RI dari Partai Demokrat.

Dalam jenjang karier. Setelah lulus kuliah di Universitas Syah Kuala Banda Aceh, pada tahun 1989, Suheriyatna langsung merantau ke Kalimantan Timur (Kaltim).

Bersaing bersama ribuan pendaftar, Suheriyatna lolos tes masuk sebagai PNS di Kementerian PUPR dan langsung ditempatkan di Kaltim.

Sekira 30 tahun mengabdi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltara). Sejak Kaltara masih gabung dengan Kaltim, Suheriyatna sudah bertugas di wilayah Kaltim bagian utara (yang kini menjadi Kaltara).

Sejak 2019, Suheriyatna kembali menjadi ASN di Kementerian PUPR RI, setelah sebelumnya selama kurang lebih 5 tahun sebagai Kepala Dinas PUPR-Perkim Kaltara.

Jabatan terakhir di Kementerian PUPR, sebagai bagian dari Tim Pemantau dan Evaluasi Proyek Strategis Nasional (TPE-PSN). Membidangi infrastruktur di seluruh Indonesia yang masuk PSN. Termasuk beberapa di antaranya di Kaltara. (*)

Related Articles

7 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button