Jalan Dua Jalur Dibangun untuk Akses ke Pelabuhan Feri Ancam

Jelajahi Jalanan Kaltara Bersama Bang Suheriyatna (SHY) – bagian 9

Masih dalam rangkaian perjalanan, jelajah Kaltara untuk meninjau sejumlah proyek strategis nasional di Kaltara, Dr H Suheriyatna MSi sampailah di wilayah Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan. Tepatnya melihat jalan poros penghubung ke fasilitas pelabuhan feri di Desa Ancam.

Suheriyatna saat berada di dermaga penyeberangan Sungai Ular, Nunukan. Penyebarangan ke Nunukan perlu dibangun lebih representatif. Hanya saja, karena di Sungai Ular sangat dekat dengan negara Malaysia, kemungkinan yang bisa dibangun dermaga bergeser menjauh, sesuai ketentuan batas negara yang dibolehkan.

Setelah sempat singgah di Sekatak, anggota Tim Pemantau dan Evaluasi Proyek Strategis Nasional (TPE-PSN) Kementerian PUPR RI Dr Ir H Suheriyatna MSi melanjutkan perjalanan menuju ibukota provinsi Kaltara, di Tanjung Selor.

Namun sebelum sampai di ibukota provinsi, Suheriyatna menyempatkan singgah di poros jalan menuju Pelabuhan Feri Ancam. “Ini jalan dibangun sejak 2015, waktu itu saya masih kepala dinas PUPR-Perkim Kaltara. Dibangun dengan APBD Provinsi, secara bertahap. Juga ada support dana dari APBN. Kita sengaja bangun dengan badan jalan luas, karena ini akses ke pelabuhan. Di mana, merupakan salah satu jalur distribusi orang dan barang dari pulau Kalimantan maupun sebaliknya. Baik itu ke Tarakan, maupun ke Nunukan,” kata Suheriyatna mengenang.

Kanan

Jalan menuju Pelabuhan Feri  Ancam di Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan dengan panjang 4,8 kilometer (Km). Selain dari Pusat melalui, maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) terus memberikan perhatian pada pembangunan akses jalan menuju kawasan strategis ekonomi tersebut.

Tahun 2020 ini misalnya, ada dua sumber pendanaan, melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dana alokasi khusus (DAK), dan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltara. Askes jalan menuju Pelabuhan Feri Ancam dibangun secara bertahap dimulai sejak tahun 2015.

Namun sayang, setelah akses jalan di desa Ardi Mulyo itu sudah terbangun dengan lebar 8 meter, pelabuhan feri yang sebelumnya difungsikan untuk lalulalang kapal pengangkut kendaraan dan barang dari Tarakan-Ancam dan sebaliknya, tak berfungsi lagi.

Informasi yang diperoleh, dermaga pelabuhan tersebut dalam kondisi rusak, dan hingga kini belum tuntas diperbaiki. Untuk sementara kapal feri yang melayani rute dari Tarakan ke daratan Kalimantan, dialihkan ke Pelabuhan Sebawang di Kabupaten Tana Tidung. Semoga saja perbaikan pelabuhan yang merupakan infrastruktur dasar yang sangat diharapkan masyarakat itu segera tuntas, sehingga distribusi barang bisa kembali mudah. Dan jalan ini pun kembali difungsikan dengan baik. Meski selama ini juga sudah sangat bermanfaat bagi masyarakat di sekitar, utamanya di Tanjung Palas Utara. (bersambung)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button