Masjid di Simpang Apas, Megah, tapi Sayangnya Belum Ada Listrik
NUNUKAN, tanjungselor.co – Di sela melakukan perjalanan jelajah Kalimantan Utara (Kaltara) untuk melakukan pemantauan jalan nasional di provinsi ini, Tim Pemantau dan Evaluasi Proyek Strategis Nasional (TPE-PSN) Kementerian PUPR RI, Dr H Suheriyatna MSi berkesempatan menjalankan salat jumat di salah satu masjid yang berada di tepian jalan yang sudah terbangun mulus ini.
Tepatnya di jalan poros Sei Menggaris – Sebuku, Kabupaten Nunukan. Tak jauh dari simpang Apas. Di masjid ini ada seratusan Jemaah. Mereka kebanyakan para pekerja perkebunan kelapa sawit. Beberapa di antaranya adalah masyarakat yang memang memiliki kebun kelapa sawit sendiri.
“Di sini, rata-rata kerja sawit. Ada juga yang punya kebun sendiri,” kata Ahmad, salah satu Jemaah. Warga yang mengaku berasal dari Sulawesi Selatan itu, tinggal di desa yang berjarak sekira 500 meter dari masjid tersebut.
Masjid ini cukup megah. Cukup menampung seratusan jemaah lebih. Namun sayang, masjid yang berada tepat di pinggir jalan raya itu, belum tersambung listrik. Pengurus masjid harus menghidupkan genset, saat pelaksanaan ibadah salat jumat akan dimulai.
Suheriyatna mengatakan, infrastruktur jalan di daerah tersebut sudah cukup bagus. Kebutuhan dasar masyarakat yang dibutuhkan sekarang adalah listrik, dan juga jaringan telekomunikasi. “Keberadaan tempat ibadah (masjid) yang di pinggir jalan ini sangat dibutuhkan. Tak hanya bagi masyarakat sekitar, namun bagi orang yang melintas. Apalagi ini merupakan jalan utama, yang menghubungkan antar kabupaten di Kaltara,” ungkapnya. (*)