Percepat Pengerjaan Jembatan, Jalan Malinau – Krayan Ditargetkan Fungsional Tahun Ini
Jelajahi Jalanan Kaltara Bersama Bang Suheriyatna (SHY) – bagian 6
PERJALANAN menjelajahi jalan-jalan di Kalimantan Utara (Kaltara) untuk meninjau berbagai infrastruktur yang dilakukan oleh Anggota Tim Pemantau dan Evaluasi Proyek Strategis Nasional (TPE-PSN) Kementerian PUPR RI Suheriyatna masih berada di Malinau. Apa saja yang ditinjau?
Salah satu infrastruktur yang mendapat perhatian di Malinau, selain ketenagalistrikan, adalah jalan perbatasan. Jalan yang menembuskan dari Malinau ke Long Midang, titik perbatasan di Krayan, Nunukan.
Pembangunan jalan Malinau – Krayan sendiri dimulai sejak 2019 lalu. Berawal dari usulan pemerintah daerah yang masuk dalam RPJMD, yang kemudian direspons pusat masuk ke RPJMN. Usulan disampaikan sejak Suheriyatna menjabat sebagai Kepala Dinas PUPR-Perkim pada 2017-2018 silam.
“Alhamdulillah pada saat Musrenbangnas 2018, usulan ini (jalan Malinau-Krayan) masuk dalam RPJMN. Dan sudah mulai dikerjakan sampai sekarang,” ungkap Suheriyatna.
Perjalanan meninjau jalan poros Malinau – Krayan, Kabupaten Nunukan memang cukup menantang. Jalan yang dilintasi belum mulus seratus persen. Meski sudah terbuka, sebagian besar masih berupa jalan tanah. Tanjakan tajam banyak di beberapa sisi.
Ada beberapa titik ruas jalan yang ditinjau kali ini. Yaitu dari ruas Malinau – Long Semamu. Pantauan lapangan, ada sejumlah kegiatan yang dilakukan kontraktor pelaksana, yakni PT Adhi Karya (Persero) dan lainnya. Di antaranya pemotongan bukit untuk penurunan grade, relokasi jalan, juga pembangunan jembatan.
Suheriyatna mengungkapkan, sesuai target yang ditetapkan, ruas jalan Malinau – Long Bawan (Krayan) sepanjang 207,5 kilometer yang masuk dalam proyek strategis ini, akan dituntaskan pada Juni 2024. Hanya saja diharapkan, pada Juni 2023 ini sudah bisa fungsional.
Dari hasil evaluasi dan pantauan di lapangan, ada beberapa yang menjadi fokus pengerjaan untuk bisa mencapai target yang telah ditetapkan. Di antaranya penuntasan sejumlah jembatan penghubung di sepanjang jalan menuju perbatasan negara ini.
Disebutkan, sedikitnya masih ada 37 titik jembatan lagi yang harus dibangun. Dari titik Long Semamu hingga Long Bawan dengan panjang bentang beragam, dari pendek hingga jembatan panjang. “Alhamdulillah setelah perjalanan cukup panjang, hingga mobil yang kami tumpangi sempat mengalami kerusakan, kami akhirnya bisa menembus sampai sini. Tadi sudah kita lihat ada beberapa pekerjaan,” kata Suheriyatna, saat tiba di titik pembangunan jembatan Melasuk di ruas Malinau – Semamu.
Ia mengatakan, dalam tinjauan ini tim melihat pembangunan jembatan Melasuk, dengan bentang 80 meter yang berada di Ruas Jalan Malinau-Long Semamu-Long Bawan di Kabupaten Malinau Kalimantan Utara telah rampung dan dapat dilewati.
Jembatan dengan menggunakan rangka semi permanen (balley dengan tiga panel) itu, memiliki kapasitas kemampuan jembatan maksimal 12 ton. “Untuk sementara beberapa jembatan yang dibangun nanti, menggunakan rangka semi permanen (balley). Ini supaya bisa fungsional dulu. Karena penting untuk pengangkutan material dan lainnya,” terang Suheriyatna.
Jembatan itu juga penting diperuntukkan bagi angkutan kendaraan ringan membawa logistik, BBM dan bahan bangunan ke kawasan masyarakat di perbatasan.
Dengan terhubungnya semua jembatan dari Malinau hingga Krayan, nantinya jalan poros ini sudah bisa fungsional, yang dapat dinikmati masyarakat. Utamanya warga di wilayah perbatasan. “Terutama untuk pengangkutan barang.
Terhubungnya jalan ini memang sudah lama ditunggu masyarakat yang menuju perbatasan dari Malinau-Long Bawan. Di mana selama ini hanya angkutan sungai dan udara yang menjadi alternatif utama masyarakat di perbatasan Kaltara. Dengan risiko tinggi dan tentunya biaya yang mahal,” ujarnya. (bersambung)
Somebody essentially lend a hand to make critically posts I’d state. That is the very first time I frequented your website page and to this point? I amazed with the analysis you made to make this particular publish incredible. Excellent activity!