Utamakan Produk Lokal, Kementerian PUPR Gunakan Aspal Buton untuk Pengaspalan Jalan

TANJUNG SELOR, takanews.id – Menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo yang menginginkan pengaspalan jalan di Indonesia mengutamakan aspal lokal, dalam hal ini salah satunya aspal asal Buton, Sulawesi Tenggara, Kementerian PUPR, melalui Ditjen Bina Marga telah menggunakan produk tersebut. Baik dalam pembangunan jalan baru, maupun untuk melakukan preservasi jalan.

Seperti salah satunya di jalan trans Kalimantan yang membentang di Kalimantan Utara (Kaltara). Aspal Buton (Asbut) digunakan untuk preservasi ruas jalan di antara Sei Menggaris – Lumbis. 

Saat melakukan pemantauan dan evaluasi beberapa waktu lalu, anggota TPE-PSN Kementerian PUPR Dr Ir H Suheriyatna MSi menyaksikan langsung proses overlay jalan, dengan menggunakan aspal buton.

“Ini menggunakan aspal Buton. Selain kualitas bagus, aspal Buton merupakan aspal alam, yang merupakan hasil SDA (sumber daya alam) lokal Indonesia. Sesuai arahan Pak Presiden, begitu juga dengan Pak Menteri (Basuki Hadimuljono), sejumlah ruas jalan yang dikerjakan Kementerian PUPR, sekarang menggunakan aspal buton,” kata Suheriyatna di sela-sela meninjau kegiatan preservasi jalan.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan secara tegas akan menyetop impor aspal. Hal tersebut dikarenakan potensi aspal yang ada di Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara dinilai sangat besar, namun kegiatan produksinya tidak berjalan.

Kanan

“Sehingga tadi sudah kita putuskan, dua tahun lagi, tidak ada impor aspal,” tegas Presiden dalam keterangannya kepada awak media di pabrik aspal PT Wika Bitumen, Kabupaten Buton, pada Selasa, 27 September 2022 lalu.

Sejalan dengan hal tersebut, Presiden meminta jajarannya agar pengolahan aspal harus dikerjakan oleh Kabupaten Buton melalui berbagai skema kerja sama baik dari BUMN maupun pihak swasta.

“Semuanya harus dikerjakan oleh Buton. Silakan, BUMN silakan, swasta silakan, join dengan asing juga silakan tetapi kita ingin ada nilai tambah dari aspal yang ada di Buton,” ucapnya. 

Kepala Negara menyebut jumlah impor aspal yang selama ini dilakukan hampir mencapai 5 juta ton per tahun, padahal Kabupaten Buton memiliki potensi aspal yang sangat besar, yakni mencapai 662 juta ton. 

“Karena ada potensi 662 juta ton di sini, gede sekali. Sehingga kalau setahun impor 5 juta, itu kita kira-kira masih 120 tahun yang bisa kita olah aspal yang ada di sini,” jelasnya.

Presiden berharap agar potensi besar tersebut dapat segera direalisasikan sehingga masyarakat akan mendapatkan manfaat dan Kabupaten Buton dapat hidup kembali sebagai industri penghasil aspal.

“Nilai tambah ada di sini, pajak ada di sini, royalti ada di sini, dividen ada di sini, pajak karyawan semuanya ada di sini. Sehingga kita harapkan Buton hidup kembali sebagai industri penghasil aspal, bukan tambang, bukan tambang,” tandas Presiden. (*/nug)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button