Harapan Besar Suheriyatna, Tembuskan Jalan Krayan – Malinau

TANJUNG SELOR – Ada keinginan Suheriyatna, yang mungkin sampai sekarang belum terpenuhi seratus persen. Yaitu terhubungnya jalan darat dari Malinau hingga ke Krayan, Kabupaten Nunukan.
Secara fungsional, jalan ini sudah bisa dilalui. Namun kondisinya masih sulit, karena struktur jalannya belum selayaknya jalan umum.
Pembangunan jalan tembus menuju wilayah perbatasan dan pedalaman Kalimantan Utara (Kaltara) itu telah dimulai sejak 2017 lalu. Ketika itu Suheriyatna menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR Perkim) Kaltara.
Penganggarannya tidak sepenuhnya dari APBD, namun sebagian besar didanai oleh Pusat, melalui APBN. Nilainya pun fantastis, setiap tahun mencapai puluhan hingga ratusan miliar rupiah.
Terus digelontor anggaran dari pusat, jalan itu akhirnya bisa fungsional. “Secara pekerjaan sudah tembus, tapi untuk fungsional masih belum maksimal. Ini masih perlu terus usaha agar mendapat dukungan dari pusat,” kata Suheriyatna suatu ketika di Tanjung Selor.
Diakuinya, proyek strategis pembangunan jalan perbatasan itu sempat terkendala karena adanya pandemi Covid-19.
Kini setelah dirinya tidak di jajaran Pemprov, bukan berarti lepas tangan tidak mau membantu. Dirinya siap terus membantu pemikiran-pemikiran dan memfasilitasi dengan Kementerian PUPR.
Dia pun menceritakan, usulan pembangunan jalan tembus Malinau-Krayan tidak dengan mudah disetujui oleh pusat.
Bersama OPD terkait lainnya, dirinya yang waktu itu di Dinas PUPR-Perkim atas dukungan kepala daerah terus tak lelah meyakinkan Pemerintah Pusat. Hingga akhirnya masuk dalam perencanaan secara nasional, bahkan menjadi prioritas.
Dia mengatakan jalan akses perbatasan Malinau – Long Midang (Kecamatan Krayan) memiliki panjang 196,34 Kilometer (Km) yang terbagi dari ruas Malinau-Long Semamu 94,11 Km, Long Semamu-Long Nawan 91,53 Km, dan Long Bawan-Long Midang 10,7 Km.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono ketika mendampingi Presiden Jokowi ke Krayan pada 2019 silam berujar,  kenapa Pemerintah prioritaskan pembangunan jalan Long Midang (Krayan) – Malinau harus tembus, karena selama ini akses hanya keluar, sementara yang masuk tidak ada, sehingga menyebabkan harga barang-barang menjadi mahal.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto mengatakan, meski jalan Long Midang (Krayan) -Malinau sudah tembus, nantinya pengaspalan akan diprioritaskan pada area yang sudah ada permukiman dan terdapat fasilitas umum. Sementara penggunaan lapisan agregat digunakan pada area yang masih butuh peningkatan lalu lintas harian-nya (LHR).
“Kita prioritaskan aspek keamanan dan kenyamanan untuk dilalui kendaraan dulu. Sedangkan untuk pengaspalan, kebutuhan ada pada daerah padat penduduk yang ada fasilitas puskesmas, sekolah, fasilitas pemerintahan kecamatan kabupaten atau pasar. Kemudian seiring dengan berkembangnya waktu dari dua arah dua sisi Long Midang dan Malinau pasti akan diaspal bertahap,” kata Sugiyartanto. 
Seperti pernah diberitakan, saat Dinas PUPR Perkim Kaltara di bawah kepemimpinan Suheriyatna, pqda Tahun Anggaran (TA) 2019, Kementerian PUPR menganggarkan  sebesar Rp 773,2 miliar untuk pembangunan jalan dan jembatan serta pemeliharaan rutin di wilayah Kaltara. Secara keseluruhan, jalan perbatasan di Kaltara adalah 966,59 km yang terdiri dari jalan paralel perbatasan sepanjang 614,55 Km dan akses perbatasan 352,04 Km. (*/can)

Related Articles

2 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button