Budiman Penggagas Awal PLTA Kayan, Suheriyatna Tawarkan Ide Bangun Jalan Tanjung Selor- KIPI

Usai Tinjau Lokasi Kawasan Industri, Suheriyatna Silaturahmi ke Mantan Bupati Bulungan

TANJUNG SELOR – Dua mega proyek nasional dilaksanakan di Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara). Yaitu kawasan industri hijau Indonesia, yang sebelumnya kerap disebut Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi. Juga ada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sungai Kayan. Keduanya di wilayah Kabupaten Bulungan.

Dari dua mega proyek itu, satu di antaranya. Yakni, KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi bahkan telah masuk dalam proyek strategis nasional (PSN).

Belum lama ini, Dr H Suheriyatna yang menjadi bagian dari Tim Pemantau dan Evaluasi (TPE)-PSN melakukan peninjauan langsung ke lokasi kawasan industri yang masuk PSN tersebut.

Saat perjalanan kembali ke Tanjung Selor, usai meninjau dan pemantau langsung beberapa kegiatan yang kini telah berjalan di KIPI, Suheriyatna terbersit ingatan ke sosok H Budiman Arifin, Bupati Bulungan 2 periode (2005-2015) yang tentu memiliki peran dan memahami tentang kawasan tersebut hingga terpilih menjadi kawasan industri yang oleh Presiden Jokowi digadang-gadang bakal menjadi kawasan industri hijau terbesar di dunia.

Malam sekira pukul 09.00 Wita, setibanya di Tanjung Selor, Suheriyatna langsung sowan ke kediaman Budiman Arifin di Jl Sudirman.

Kanan

Disambut hangat oleh Budiman, diskusi panjang pun mengalir, dalam suasana penuh keakraban.

Benar yang menjadi pemikirannya, KIPI di Tanah Kuning memang sudah ada bayangan sejak lama. Namun ketika itu, diakui sempat ada keraguan, apa akan bisa dibangun Pelabuhan di Tanah Kuning-Mangkupadi?

Namun seiring dengan perkembangan teknologi, hal yang dianggap tidak mungkin itu, akan dapat terlaksana. Kini bahkan sudah mulai berprogres untuk menuju kenyataan.

“Sempat saya tanya kepada salah satu investor di situ (KIPI). Dia bilang, tunggu akan dibangun dulu pelabuhan khusus (Pelsus), sebagai sarana untuk memasukan peralatan. Utamanya alat-alat berat,” kata Budiman.

Senada disampaikan Suheriyatna. Dia mengungkapkan, selain pelabuhan khusus, perlu juga dukungan infrastruktur darat. Yaitu akses jalan dari Tanjung Selor ke KIPI.

“Dulu sudah dibuka jalan pendekat menuju Tanah Kuning. Itu perlu dilanjutkan. Kendalanya kita akui, kondisi keuangan pemerintah daerah yang tidak mampu. Solusinya, dengan mengusulkan perubahan status jalan, agar bisa menjadi jalan nasional,” ungkap Suheriyatna, yang sebelumnya kepala Dinas PUPR-Perkim Kaltara dalam perbincangan tersebut.

Selain KIPI juga diperbincangkan soal PLTA. Yang ternyata gagasan awal pembangunan PLTA di Sungai Kayan itu merupakan ide dari Budiman Arifin, kala masih menjabat sebagai bupati.

Banyak hal lain menjadi bahan diskusi. Termasuk munculnya beberapa gagasan dan program menarik untuk kemajuan Kaltara. Utamanya di Bulungan.

“Saya sangat berterima kasih kepada Pak Budiman. Gagasan-gagasan beliau sangat bagus. Saya juga terima kasih sudah diterima, bahkan mendapat masukan-masuk dan wejangan dari beliau. Semoga beliau senantiasa diberikan kekuatan dan kesehatan,” ujar Suheriyatna, usai pertemuan itu. (redaksi)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button