Kebutuhan BBM Bakal Meningkat
TARAKAN – PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan memastikan, keamanan konsumsi BBM dan elpiji di wilayah Kalimantan terpenuhi jelang Idul Fitri.
Dalam mengawal kelancaran distribusi tersebut, Pertamina membentuk Satuan Tugas (Satgas) sejak 11 April hingga 10 Mei 2022, di kantor regional dan seluruh lokasi suplai point yang tersebar di wilayah Kalimantan.
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Freddy Anwar menjelaskan, kebutuhan BBM diprediksi naik sejak H-3 untuk gasoline dan H-5 gasoil. Sebagai langkah antisipasi terhadap lonjakan konsumsi BBM, pihaknya menaikan peningkatan stok Pertalite.
“Untuk Pertalite sebesar 7,33 persen dari konsumsi normal harian atau 5.615 KL per hari menjadi 6.027 KL per hari di wilayah Kalimantan. Untuk Kaltara, peningkatan stok Pertalite sebesar 2,6 persen. Dari konsumsi normal harian atau sekitar 313 KL per hari menjadi 321 KL per hari,” sebutnya, Rabu (20/4).
Untuk Pertamax Turbo sebesar 11,2 persen. Dari konsumsi normal harian atau sekitar 34,5 KL per hari menjadi 38,4 KL per hari di wilayah Kalimantan. Untuk Kaltara, peningkatan stok Pertamax Turbo 0,8 persen. Dari konsumsi normal harian atau sekitar 0,25 KL per hari menjadi 0,27 KL per hari.
Ketersediaan solar sebesar 4,67 persen. Dari konsumsi normal harian atau sekitar 2.480 KL per hari, dinaikan menjadi 2.596 KL per hari di wilayah Kalimantan. Di Kaltara, peningkatan stok solar 3,4 persen. Dari konsumsi normal harian atau sekitar 97 KL per hari menjadi 100 KL per hari.
Sementara BBM jenis Dexlite sebesar 13,6 persen. Dari konsumsi normal harian atau sekitar 786,8 KL per hari, menjadi 894 KL per hari di wilayah Kalimantan. Di Kaltara, stok Dexlite cenderung mengalami penurunan 14,1 persen. Dari konsumsi normal harian atau sekitar 12,3 KL per hari menjadi 10,6 KL per hari.
Pertamina juga menyiagakan SPBU di jalur padat kendaraan dan wisata sebanyak 114 SPBU tersebar di Kalimantan Timur (19 SPBU), Kalimantan Barat (46 SPBU), Kalimantan Tengah (15 SPBU), Kalimantan Utara (3 SPBU), dan Kalimantan Selatan (31 SPBU). Seluruh SPBU siaga ini akan beroperasi selama 24 jam dan telah dilakukan build up stok sejak H-7.
Dukungan dari Instansi dan aparat pemerintah sangat dibutuhkan, untuk memperlancar distribusi BBM. Pertamina berkoordinasi dengan pihak kepolisian, terkait langkah pengamanan terhadap pelaksanaan pendistribusian BBM. Terutama pada titik yang dapat mengakibatkan kemacetan.
Bahkan, bangun koordinasi dengan Dinas Perhubunhan dan Badan Geologi. Untuk antisipasi kendala daerah rawan macet dan longsor, perbaikan jalan, area keluar masuk lokasi Fuel Terminal. Serta Bank persepsi untuk memperlancar proses keuangan khusunya di saat hari libur.