Kapal Bermuatan Sembako Karam di Pulau Tibi
TARAKAN – Kapal muatan sembako karam di sekitar Sungai Kerapu depan Pulau Tibi, Kabupaten Bulungan pada Kamis (3/3) dinihari.
Kapal dengan nama KM Mustika GT 26 ini menurut informasi dikemudikan satu nakhoda dan tiga Anak Buah Kapal (ABK). Sedianya kapal berangkat dari Tarakan, sekira pukul 19.00 Wita Rabu lalu (2/3) menuju Nunukan.
Kepala KSOP Kelas III Tarakan Capt Mohammad Hermawan melalui Kepala Pos KSOP Pelabuhan Tengkayu Tarakan Mahmun menjelaskan, informasi yang terima kapal mengalami kemiringan akibat karam. Sehingga mengakibatkan air dengan cepat masuk ke dalam kapal.
Pihaknya sulit mencari informasi awal, lantaran di sekitar lokasi karamnya kapal tidak ada sinyal dan sulit melakukan komunikasi dengan nakhoda. Namun, pihaknya memastikan nakhoda dan tiga ABK dalam kondisi selamat dan tidak mengalami luka. “Informasinya kapal kandas, terus miring jadi masuk air,” ujarnya.
Pihaknya mendapatkan informasi dari agen kapal, terkait karamnya KM Mustika ini sekira pukul 07.00 Wita. Namun, kejadian mulai karamnya kapal tidak disampaikan dari agen. Sungai tempat karamnya kapal ini juga merupakan jalur speedboat dan nelayan melintas.
Selain itu, lokasinya juga sudah ke pinggir daratan. Awak kapal bisa langsung berjalan kaki ke pinggir, sambil menunggu kapal lain agar bisa membantu evakuasi. Ia menegaskan, kapal itu mengangkut sembako dan tabung oksigen untuk dibawa ke Nunukan.
“Kami dapat informasi juga dari kapal lain. Katanya ada kapal miring, pas pasang tidak bisa balik, jadi masuk air. Ada videonya dari orang yang melintas, tapi pas sudah ketemu sinyal baru bisa dikirimkan,” ungkapnya.
Pihaknya sudah menurunkan dua petugas KSOP ke lokasi kejadian. Untuk memastikan karamnya kapal, sekaligus meminta keterangan nakhoda dan saksi lainnya. Namun, karena nakhoda dan ABK masih sibuk mengevakuasi muatan kapal. Sehingga pihaknya baru menjadwalkan pemeriksaan nakhoda hari ini (4/3).
“Tidak ada sinyal di sana (lokasi), jadi turun langsung. Kalau sudah selesai semua (evakuasi muatan kapal), baru kami lakukan pemanggilan segera. Kami belum bisa komentar banyak, apalagi soal penyebabnya karena belum periksa nakhoda. Takutnya salah nanti,” pungkasnya.