Kaltara Usulkan Pembangunan RSJ

TANJUNG SELOR – Rumah Sakit Jiwa (RSJ) dinilai sangat penting bagi daerah. Bukan hanya
sebagai tempat penampungan warga yang mengalami keterbelakangan mental. Namun juga
sebagai tempat pengobatan bagi ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa).

Di Indonesia, ada enam provinsi yang belum memiliki fasilitas RSJ. Meliputi Provinsi Kepulauan
Riau, Banten, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Gorontalo dan Papua Barat.

Dengan tidak adanya fasilitas kesehatan jiwa, bisa mengakibatkan kurangnya penanganan
masalah kesehatan jiwa. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara Usman.
Menurut Usman, Pemprov Kaltara tahun ini telah mengusulkan dan memasukan RSJ dalam
skala prioritas.

Jika Covid-19 menjadi penting, karena merupakan virus mematikan. Untuk penanganan ODGJ,
dengan keterbelakangan mental juga harus menjadi perhatian. Di mana banyaknya keluhan
masyarakat mengenai ODGJ, yang tidak ditangani dengan baik. Sehingga terkadang
mengganggu masyarakat.

“Kita masukkan dalam skala prioritas pembangunan RSJ. Ini langkah yang kita harus capai,”
ungkapnya, Minggu (30/1).

Kanan

Usulan RSJ juga mendapatkan respon dari pusat. Meski belum diketahui, usulan itu disetujui
atau tidak. Usulan tersebut pun dibarengi dengan ketersediaan lahan. Pusat meminta daerah
menyiapkan lahan untuk pembangunan RSJ. Nantinya, pembangunan fisik bangunan akan
dianggarkan oleh Pemerintah Pusat.

“Jadi kita usulkan, dengan catatan kita siapkan lahan dan pendanaan fisik dari pusat. Kita
sudah lakukan beberapa kali pertemuan dan sudah disampaikan bahwa lahan tengah
diupayakan,” terangnya.

Dalam pembangunan RSJ dibutuhkan lahan seluas 7 hektare. Namun, Dinkes belum tahu RSJ
tipe berapa yang dibangun nantinya. Termasuk alokasi anggaran yang nantinya digelontorkan
dari Pemerintah Pusat. Dinkes saat ini masih mencari lokasi yang tepat untuk dibangunkan
RSJ. Usman menilai, idealnya RSJ berada di Tanjung Selor.

“RSJ itu memiliki banyak ruangan. Kita juga belum memiliki pengalaman mengenai RSJ. Itu
nanti bakal tersedia poli dan rencananya gabung dengan rumah sakit ketergantungan obat.
Selain menangani ODGJ, akan tangani masyarakat yang ketergantungan pada obat,” urainya.

Dinkes Kaltara masih menunggu penunjukkan lahan. Jika dibangun di luar Tanjung Selor akan
banyak pertimbangan. Salah satunya akses untuk mengantar pasien ODGJ. “Kalau di Tarakan
atau Nunukan, sulit untuk rujukan. Makanya, kita memilih Tanjung Selor karena sudah paling
tepat,” tuturnya.

Apabila lahan sudah tersedia, tim dari pusat akan turun untuk melakukan studi. Sebelum nanti
dilakukan lelang dan pembangunan RSJ. (redaksi)

Related Articles

Satu komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button